ayat kursiy |
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
- البقرة : 255 -
.....“ALLAH ‘Azza wajall, tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan DIA, yang tetap hidup, yang kekal selama-lamanya mentadbirkan sekalian makhlukNYA yang tidak mengantuk usahkan tidur, yang memiliki segala yang ada di langit dan yang ada di bumi.. Tiada sesiapa yang dapat memberi syafa`at pertolongan di sisiNYA melainkan dengan izinNYA.. yang mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari `ilmu ALLAH melainkan apa yang DIA kehendaki memberitahu kepadanya.. Luasnya Kursi ALLAH ( `ilmuNYA dan kekuasaanNya ) meliputi langit dan bumi, dan tiadalah menjadi keberatan kepada ALLAH Ta`ala menjaga serta memelihara keduanya, dan DIA lah yang Maha Tinggi darjat kemuliaanNYA, lagi Maha Besar kekuasaanNYA....”
Ayat Kursi amat agung di sisi ALLAH SWT dan ketahuilah bahawa sewaktu ayat ini diwahyukan kepada Rasulullah SAW, terdapat beribu-ribu malaikat yang mengiringi ayat Kursi kerana kebesaran dan kesuciannya.. Oleh kerana keagungan ayat ini, maka jin kafir yang paling kuat yang digelar Ifrit pun tidak mampu menahan kehebatan ayat Kursi sehingga ia mati..
Pada suatu hari, seorang pedagang `arab bernama Ka’ab telah pergi ke negeri Basrah dengan membawa barang dagangannya untuk dijual.. Setelah Ka’ab sampai di sana, dia mencari tempat penginapan, tetapi semuanya telah dipenuhi oleh pedagang² yang telah datang lebih awal.. Kemudian Ka’ab melihat ada sebuah rumah kosong yang dindingnya terdapat banyak sarang labah².. Kelihatannya rumah itu telah lama tidak didiami.. Ka’ab bertemu dengan tuan rumah tersebut dan ingin menyewa tempat itu selama lebih kurang satu minggu..
Kata tuan punya rumah tersebut, “Rumah ini aneh sekali, selalu menjadi buah bicara masyarakat ramai.. Menurut kata orang, rumah ini didiami oleh jin Ifrit dan banyak orang yang mendudukinya menjadi binasa”.. Ka’ab berkata, “Meskipun demikian memandangkan tempat lain tidak ada, saya sanggup tinggal di sini asal saja tuan mengizinkan”.. “Baiklah, saya tidak keberatan dan saya tidak mengambil sebarang bayaran”, kata tuan rumah..
Ka’ab tinggal di rumah itu mulai petang hari dan tidak merasa takut tetapi apabila tengah malam, Ka’ab nampak bayang hitam dengan dua biji mata menyala-nyala seperti api mendekati dirinya.. Maka Ka’ab bangun membaca:
“اللَّهُ لا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ” tetapi bayang-bayang itu selalu mengikuti apa-apa yang dibaca oleh Ka’ab sehingga hampir pada akhir ayat. Tetapi setelah Ka’ab membaca akhir ayat berbunyi, “وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ” tidak terdengar lagi suara yang mengikutinya..
Ka’ab berasa hairan dan ulanginya lagi membaca kalimah terakhir tersebut, “وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ” tetapi tidak terdengar lagi suara yang mengikutinya, maka dibacanya berulang kali dan bayangan hitam itu pun hilanglah dan pandangan Ka’ab.. Kemudian Ka’ab terbau sesuatu bau seperti ada sesuatu yang terbakar.. Kemudian Ka’ab tidur di tempat itu dengan tidak mendapat apa² gangguan..
Keesokkan paginya Ka’ab mendapati di salah satu sudut rumah itu terdapat bekas² seperti ada sesuatu yang telah terbakar dan nampak ada abunya.. Di saat itu Ka’ab mendengar suatu suara berkata, “Hai Ka’ab, engkau telah membakar jin Ifrit yang ganas”.. Ka’ab hairan dan berkata; “Dengan apa aku membakarnya?” Jawab suara itu, “Dengan firman Tuhan:
وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ”..
[ Barangsiapa yang menginginkan pelindung, maka cukuplah ALLAH `Azza wajall sebagai pelindung baginya..
Barangsiapa yang menginginkan teladan, maka cukuplah Rasulullah SAW suri teladan baginya..
Barangsiapa yang menginginkan pedoman hidup, maka cukuplah Al-QurAnul Kariem sebagai pedoman diri baginya.
Barangsiapa yang menginginkan peringatan, maka cukuplah kematian itu sebagai peringatan buat dirinya..
Dan barangsiapa tidak cukup dengan semua itu, maka cukuplah NERAKA sebagai penamat hidup baginya ( wal`iyazubillah )... ]
Barangsiapa yang menginginkan teladan, maka cukuplah Rasulullah SAW suri teladan baginya..
Barangsiapa yang menginginkan pedoman hidup, maka cukuplah Al-QurAnul Kariem sebagai pedoman diri baginya.
Barangsiapa yang menginginkan peringatan, maka cukuplah kematian itu sebagai peringatan buat dirinya..
Dan barangsiapa tidak cukup dengan semua itu, maka cukuplah NERAKA sebagai penamat hidup baginya ( wal`iyazubillah )... ]
*Wallahu a`alam...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan